Orang Kafir & Munafik Pasti Akan Memusuhi Dakwah Kebenaran
Oleh: Ustadz Qutaibah Muslim
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kabar dan penegasan bahwasanya tidak ada satupun Nabi dan Rasul yang Allah utus, kecuali mereka pasti akan diolok-olok atau dicela, dibenci, dimusuhi dan diperangi oleh sebagian kaumnya, bahkan oleh sanak saudara, kerabat dan keluarga mereka sendiri.Allah Ta’ala berfirman,
وَكَمْ أَرْسَلْنَا مِنْ نَبِيٍّ فِي الْأَوَّلِينَ ( ) وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
“Berapa banyaknya nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu. Dan tiada seorang nabipun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya”. (QS. Az-Zukhruf 43 : 6 – 7)
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيۡنَ الۡاِنۡسِ وَالۡجِنِّ
“Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin”. (QS. Al-An’aam 6 : 112)
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ ٱلنَّاسِ عَدَٰوَةٗ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلَّذِينَ أَشۡرَكُواْۖ
“Sesungguhnya, kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik”. (QS. Al-Maa’idah 5 : 82)
Para pembaca yang dirahmati Allah semuanya, sejarah permusuhan terhadap dakwah kebenaran terlebih khusus lagi orang-orang yang menyeru kepada dakwah tauhid sejatinya telah berlangsung sejak lama.
Peperangan antara Haq (kebenaran) dengan Bathil (kesesatan, kemungkaran dan kekafiran) akan terus berlangsung sampai hari kiamat dan datangnya keputusan Allah Ta’ala. Generasi demi generasi datang, abad demi abad menyusul, tahun demi tahun berganti, genderang permusuhan terhadap dakwah kebenaran dan tauhid ini akan terus berlangsung dan terjadi. Dalang utama yang menabuh genderang peperangan terhadap al-Haq adalah Iblis la’natullah ‘alaih.
Permusuhan terhadap dakwah kebenaran dan tauhid kemudian diteruskan oleh segerombolan dan sederetan tokoh yang memiliki ilmu, hujah, dan kitab yang banyak dari kalangan Munafikin yang merupakan kaki tangan orang-orang Kafir dan Musyrik.
Inilah yang digambarkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam kitab Kasyfus–Syubuhat, “Ketahuilah, termasuk hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dia tidak mengutus seorang nabi membawa tauhid ini, melainkan Dia menjadikan untuknya musuh yang banyak. Allah Ta’ala berfirman,
وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوّٗا شَيَٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ يُوحِي بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٖ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورٗاۚ
“Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)”. (QS. Al-An’aam 6 : 112)
Terkadang, musuh-musuh tauhid memiliki ilmu yang banyak, kitab-kitab, dan hujah-hujah. Maka tak mengherankan jika selama ini, umat Islam bisa dihancurkan dari dalam karena infiltrasi dari tokoh-tokoh dan kalangan Munafikin ini.
Seolah-olah dhohirnya mereka Islam, bahkan penampilannya lebih Islami dari penyeru dakwah tauhid, akan tetapi hakikatnya, mereka adalah perusak dan penghancur Islam dari dalam. Allah Ta’ala berfirman,
فَلَمَّا جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَرِحُواْ بِمَا عِندَهُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِ
“Tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka membawa keterangan-keterangan, mereka merasa bangga dengan pengetahuan yang ada pada mereka”. (QS. Ghafir 40 : 83). (Matan Kasyfus-Syubuhat hal. 3)
Para pembaca yang dirahmati Allah semuanya, telah menjadi sunnatullah yang tidak akan berganti, bahwa permusuhan dan bendera peperangan melawan dakwah tauhid itu terus dikibarkan. Maka jangan heran ketika yang menyuarakan kebencian dan permusuhan tersebut justru orang-orang yang dhohirnya Islam.
Hal ini menunjukkan bahwa ideologi Iblis la’natullah ‘alaih mudah diterima dan cocok untuk diterapkan, sesuai dengan hawa nafsu dan sejalan dengan ajaran nenek moyang. Coba kita perhatikan sumpah Iblis kepada Allah Ta’ala yang akan menyesatkan manusia dan hamba-hamba Allah,
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغۡوِيَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ ٨٢
“Iblis berkata, “Demi kekuasaan-Mu, sungguh aku akan menyesatkan mereka semuanya”. (Shad: 82)
Manuver dan tipu daya jahat serta segala syubhat yang dilontarkan oleh Iblis dan para pengikutnya telah menelan banyak korban. Contoh nyata adalah sederetan tokoh maupun lembaga yang berlambangkan dan menyuarakan Islam, yang isinya adalah para cendekiawan.
Akan tetapi, mereka ikut melancarkan ketidaksukaannya terhadap dakwah kebenaran dan tauhid. Mereka mengeluarkan berbagai pernyataan baik secara lisan maupun tulisan yang justru mendiskreditkan dan hendak memadamkan ajaran tauhid yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah Ta’ala berfirman,
يُرِيدُونَ أَن يُطۡفُِٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَيَأۡبَى ٱللَّهُ إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُۥ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ ٣٢
“Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang Kafir tidak menyukai”. (QS. At-Taubah 9 : 32). Lihat pula QS. Ash-Shaff (61) ayat 8.
Kenapa hal itu bisa terjadi?? Sebab sebagian kaum Muslimin lebih mengikuti dan mengagumi cara pandang orang-orang Kafir yang bebas serta bisa melakukan apa saja sesuka hati mereka, dan yang hidupnya terlihat senang dan bahagia.
Padahal sejatinya, kesenangan itu adalah bentuk azab dri Allah Ta’ala bagi orang-orang Kafir didunia dan akhirat nanti. Oleh karena itu, Allah Ta’ala memperingatkan umat Islam agar tidak silau dengan kekayaan orang Kafir dan tidak mengambil orang di luar mereka sebagai teman yang tepercaya. Allah berfirman,
فَلا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلا أَوْلادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka (orang-orang Kafir), menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu, untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia, dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan Kafir”. (QS. At-Taubah 9 : 55)
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِى الْبِلٰدِ . مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ
“Jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh kegiatan orang-orang Kafir (yang bergerak) di seluruh negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat kembali mereka ialah Neraka Jahanam. (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal”. (QS. Ali ‘Imran 3 : 196 – 197)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ بِطَانَةٗ مِّن دُونِكُمۡ لَا يَأۡلُونَكُمۡ خَبَالٗا وَدُّواْ مَا عَنِتُّمۡ قَدۡ بَدَتِ ٱلۡبَغۡضَآءُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَمَا تُخۡفِي صُدُورُهُمۡ أَكۡبَرُۚ قَدۡ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِۖ إِن كُنتُمۡ تَعۡقِلُونَ ١١٨
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu. Mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkanmu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kalian memahaminya”. (QS. Ali-‘Imran 3 : 118)
Padahal kalau kita sadari, Allah telah menegaskan bahwa orang yang paling membenci dan memusuhi orang beriman adalah orang Kafir dari kalangan Yahudi dan Musyrik. Allah Ta’ala berfirman,
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ ٱلنَّاسِ عَدَٰوَةٗ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلَّذِينَ أَشۡرَكُواْۖ
“Sesungguhnya, kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik”. (QS. Al-Maa’idah 5 : 82)
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata, “Kedua kelompok ini (Yahudi dan Musyrikin) adalah orang yang paling keras permusuhannya terhadap Islam dan kaum Muslimin secara mutlak. Mereka adalah kaum yang paling sering melakukan makar untuk menimpakan malapetaka terhadap kaum Muslimin. Hal itu didasari oleh kebencian mereka yang memuncak, kedzaliman, hasad, penentangan, dan kekafiran mereka”. (Tafsir As-Sa’di hal. 203 )
SEJUMLAH MAKAR MUSUH DAKWAH TAUHID
Agar kita tidak terlena dengan rayuan dan tipu daya serta berkecil hati dengan orang-orang Kafir, Musyrik dan Munafik, oleh karena itu kita harus faham dengan sejumlah makar musuh-musuh dakwah tauhid, diantaranya:1. Mencela para pembawa risalah Allah Ta’ala, mengolok-olok dan merendahkan para pengikutnya. Mereka melakukannya dengan menyematkan berbagai gelar, julukan, dan sifat yang jelek lagi memalukan. Allah berfirman,
فَقَالَ ٱلۡمَلَأُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَوۡمِهِۦ مَا نَرَىٰكَ إِلَّا بَشَرٗا مِّثۡلَنَا وَمَا نَرَىٰكَ ٱتَّبَعَكَ إِلَّا ٱلَّذِينَ هُمۡ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ ٱلرَّأۡيِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمۡ عَلَيۡنَا مِن فَضۡلِۢ بَلۡ نَظُنُّكُمۡ كَٰذِبِينَ ٢٧
“Berkatalah pemimpin-pemimpin yang Kafir dari kaumnya, “Kami tidak melihatmu melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikutimu melainkan orang-orang yang hina dina diantara kami yang lekas percaya saja. Dan Kami tidak melihatmu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami. Bahkan, kami yakin bahwa kalian adalah orang-orang yang berdusta”. (QS. Huud 11 : 27)
وَعَجِبُوٓاْ أَن جَآءَهُم مُّنذِرٞ مِّنۡهُمۡۖ وَقَالَ ٱلۡكَٰفِرُونَ هَٰذَا سَٰحِرٞ كَذَّابٌ ٤
“Mereka heran karena didatangi seorang pemberi peringatan (Rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang Kafir berkata, “Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta”. (QS. Shaad 38 : 4)
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوٓاْ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٖ مَّجۡنُونِۢ ٣٦
“Dan mereka berkata, “Apakah kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?”. (QS. Ash-Shaffat 37 : 36)
2. Tokoh-tokoh mereka berusaha menanamkan kebencian yang besar dalam jiwa para pengikutnya. Mereka menyebut bahwa para utusan Allah Ta’ala adalah perusak, pembawa ajaran sesat dan menyesatkan.
Kalau sekarang ini, tuduhan orang-orang Kafir, Musyrik dan Munafik kepada para dai penyeru tauhid adalah teroris, ekstremis, radikal, pemecah belah bangsa, keluarga dan sematan-sematan buruk lainnya. Padahal hakikatnya, para dai penyeru kebenaran dan tauhid itu adalah orang-orang yang melakukan perbaikan dan mengarahkan ke jalan yang lurus.
Mereka menuduh orang-orang yang mengikuti langkah para rasul sebagai pembawa paham radikal, menghidupkan madzhab dan aliran baru, pengacau dan perusak ukhuwah di tengah-tengah umat, keluarga dan bangsanya. Sedangkan mereka merasa sebagai pembuat perbaikan. Allah berfirman,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
“Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. (QS. Al-Baqarah 2 : 11)
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ ذَرُونِيٓ أَقۡتُلۡ مُوسَىٰ وَلۡيَدۡعُ رَبَّهُۥٓۖ إِنِّيٓ أَخَافُ أَن يُبَدِّلَ دِينَكُمۡ أَوۡ أَن يُظۡهِرَ فِي ٱلۡأَرۡضِ ٱلۡفَسَادَ ٢٦
“Dan Fir’aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Rabbnya. Sungguh, aku khawatir dia akan menukar agama kalian atau menimbulkan kerusakan di muka bumi”. (QS. Ghafir 40 : 26)
قَالَ فِرۡعَوۡنُ مَآ أُرِيكُمۡ إِلَّا مَآ أَرَىٰ وَمَآ أَهۡدِيكُمۡ إِلَّا سَبِيلَ ٱلرَّشَادِ ٢٩
Fir’aun berkata, “Aku tidak mengemukakan kepada kalian melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tidak menunjuki kalian selain ke jalan yang benar”. (QS. Ghafir 40 : 29)
3. Mengancam, menangkap, memenjarakan, menyiksa, mengucilkan, memboikot, dan bahkan membunuh para utusan Allah Ta’ala. Mereka melakukan hal ini terhadap Nabi Yahya ‘alaihissalam dan Nabi Zakariya ‘alaihissalam.
Demikian juga yang mereka perbuat terhadap para pengikut rasul-rasul Allah Ta’ala, termasuk yang dialami pula oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum.. Mereka melakukannya sebagai jalan terakhir untuk meluapkan kebencian mereka terhadap dakwah tauhid.
Kisah tentang para nabi dan rasul Allah Ta’ala yang menggambarkan hal ini masih demikian lekat di benak kita sebagai seorang Mukmin. Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala menceritakan sekian banyak kehidupan para nabi dan rasul, berikut segala rintangan yang menimpa mereka dan para pengikutnya. Terhadap Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, inilah yang musuh-musuh dakwah tauhid lakukan.
قَالُواْ حَرِّقُوهُ وَٱنصُرُوٓاْ ءَالِهَتَكُمۡ إِن كُنتُمۡ فَٰعِلِينَ ٦٨
“Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak bertindak”. (QS. Al-Anbiya 21 : 68)
Terhadap Nabi Musa ‘alaihissalam, inilah yang musuh-musuh dakwah tauhid perbuat.
قَالَ ءَامَنتُمۡ لَهُۥ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِي عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحۡرَۖ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَٰفٖ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمۡ فِي جُذُوعِ ٱلنَّخۡلِ وَلَتَعۡلَمُنَّ أَيُّنَآ أَشَدُّ عَذَابٗا وَأَبۡقَىٰ ٧١
“Fir’aun berkata, “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepada kalian? Sesungguhnya, ia adalah pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Sesungguhnya, aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik. Sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma, dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya”. (QS. Thaha 20 : 71)
Imam Bukhari meriwayatkan kisah yang dibawakan oleh Khabbab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
شَكَوْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ فَقُلْنَا أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا أَلَا تَدْعُو لَنَا فَقَالَ قَدْ كَانَ مَنْ قَبْلَكُمْ يُؤْخَذُ الرَّجُلُ فَيُحْفَرُ لَهُ فِي الْأَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيهَا فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُجْعَلُ نِصْفَيْنِ وَيُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا دُونَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ فَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ وَاللَّهِ لَيَتِمَّنَّ هَذَا الْأَمْرُ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ
“Kami mengeluh kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sedang berbaring di bawah bayangan Ka’bah, berbantalkan kain yang beliau miliki, lalu kami berkata: “Tidakkah engkau memohon pertolongan untuk kami? Tidakkah engkau mendo’akan kami?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sungguh ada diantara orang-orang yang beriman sebelum kalian yang ditangkap, lalu digalikan tanah dan ditanam disana, kemudian dibawakan gergaji dan diletakkan di atas kepalanya, lalu orang itu dibelah dua, daging dan urat yang berada di bawah kulit disisir dengan sisir besi, namun itu semua tidak menghalanginya dari dien (agama)nya. Demi Allah, agama ini akan sempurna, sehingga seorang pengendara bisa berjalan dari Shan’a sampai Hadramaut dalam keadaan tidak takut kecuali kepada Allah dan mengkhawatirkan (serangan) serigala pada kambingnya, akan tetapi kalian terlalu tergesa-gesa”.
MENGAPA MEREKA MEMUSUHI DAKWAH TAUHID?
Pertanyaannya, mengapa orang-orang Kafir, Musyrik dan Munafik membenci dan memusuhi dakwah kebenaran dan tauhid? Berikut ini adalah beberapa alasan yang menyebabkan mereka memusuhi dakwah tauhid.1. Mempertahankan ajaran nenek moyang. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَإِلَى ٱلرَّسُولِ قَالُواْ حَسۡبُنَا مَا وَجَدۡنَا عَلَيۡهِ ءَابَآءَنَآۚ أَوَلَوۡ كَانَ ءَابَآؤُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ شَيۡٔٗا وَلَا يَهۡتَدُونَ ١٠٤
“Apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah mengikuti apa yang diturunkan oleh Allah dan mengikuti Rasul”, mereka menjawab, “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati dikerjakan oleh bapak-bapak kami.” Apakah mereka akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”. (QS. Al-Maa’idah 5 : 104)
2. Mempertahankan kedudukan mereka di mata umat. Allah Ta’ala berfirman,
وَجَآءَ ٱلسَّحَرَةُ فِرۡعَوۡنَ قَالُوٓاْ إِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن كُنَّا نَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبِينَ ١١٣ قَالَ نَعَمۡ وَإِنَّكُمۡ لَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ ١١٤
“Beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir’aun dan mengatakan, “(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kami yang menang?”. Fir’aun menjawab, “Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)”. (QS. Al-A’raaf 7 : 113—114)
3. Kekhawatiran mereka kehilangan kenikmatan dunia. Yang tidak kalah penting adalah mereka mengobarkan permusuhan terhadap dakwah tauhid karena dunia fana yang mereka kejar dan ingini. Janji-janji dan fatamorgana kenikmatan dunia telah memikat hati mereka. Mereka cenderung ingin hidup bahagia meski diatas penderitaan para pengikut yang telah mereka sesatkan.
DAKWAH TAUHID PASTI AKAN MENANG & BERJAYA
Musuh-musuh dakwah tauhid sering berkhayal akan kemenangan yang gemilang dan mampu memadamkan cahaya dakwah tauhid. Mereka berusaha menyusun berbagai strategi jitu, langkah yang terorganisir, organisasi yang rapi dan tangguh, dana yang royal dan merekrut tokoh-tokoh yang handal, berani, berilmu dan bermartabat dalam pandangan manusia.Usaha-usaha seperti ini pernah dilakukan oleh orang-orang jahiliyah terhadap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para pengikutnya. Akan tetapi, mereka mengalami kekalahan yang telak dan kegagalan yang nyata. Akankah kalian wahai musuh-musuh dakwah tauhid akan mencobanya lagi?
Dan kepada orang-orang beriman, baik yang sekarang ini masih diluar maupun berada di sijn, bersabarlah dan tetaplah teguh serta istiqomah dalam memegang tauhid dan menyampaikan dakwah tauhid, baik kepada keluarga, kerabat, tetangga, teman maupun penguasa dzalim.
Sebab dunia ini hanya sebentar dan sementara saja. Jangan kau gadaikan tauhidmu untuk kenikmatan dunia yang menipu dan tidak kekal abadi ini. Allah berfirman,
إِنَّ ٱلۡأَرۡضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۖ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ ١٢٨
“Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-A’raaf 7 : 128)
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ٥٥
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku. dan Barangsiapa yang (tetap) Kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (QS. An-Nuur 24 : 55)
Dalam menjelaskan ayat dan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahabat Khabbab diatas, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam kitab Kasyfus Syubuhat mengatakan, “Orang awam dari kalangan ahli tauhid akan mengalahkan seribu ulama ahlu syirik, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ ٱلۡغَٰلِبُونَ ١٧٣
“Dan tentara-tentara Kami pasti menang”. (QS. Ash-Shaffat 37 : 173)
“Jadi, tentara Allah Ta’ala akan selalu menang dengan hujah dan lisan, sebagaimana halnya mereka selalu menang dengan pedang dan tombak. Akan tetapi, yang dikhawatirkan adalah seorang yang bertauhid dan menempuh jalan tanpa membawa senjata”. (Matan Kasyfus Syubuhat hal. 3)
Maka sekali lagi, bersabarlah wahai orang-orang beriman dan penyeru dakwah tauhid. Yakinlah akan janji Allah, bahwasanya umat Islam akan menemui kemenangan dan kejayaannya. Jangan kalian tergesa-gesa untuk bisa mendapatkan kemenangan, lalu menempuh jalan-jalan dan sistem diluar Islam, seperti Demokrasi dan lainnya, dengan meninggalkan jalan dakwah dan jihad yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. [Edt; Abd]
Post a Comment